Sedikit Tentang Bandar Pasir Mandoge

Friday, May 28, 2010

BP Mandoge ini berada dikabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara.ni Screenshootnya :

Desa Mandoge di lalui Sungai yang arus airnya sangat deras yaitu sungai silo, jika mau pergi ke arah siantar pasti kita melewati sungai tersebut dan melewati titi bangunan lama, kata nenek saya tu yang bangun belanda waktu zaman penjajahan dulu.woooww....da lama y bro.....tapi masih kuat bro.......
di Mandoge ini juga terdapat tempat wisata yg g kala rame_a juga law hari besar yaitu objek wisata pasiran, lokasi_a gak jauh dari kantor camat.pasiran ini pernah juga di sebut orang dengan pantai kahona, itu ya memang karena tempatnya indah bro.kyok dipantai asli la,.....Maka-a buat yg lom pernah kepasiran, sekali2 main kesana y.....

Mandoge juga terkenal dengan penduduknya yg ramah tamah.dimandoge ini terdapat berbagai suku, ada suku batak, suku jawa, suku melayu, suku aceh dll, tpi mayoritas_a lebih byk penduduk yg bersuku batak....
maklumlah..........Ini Medan Bung, Tanah Orang Batak.......Horas....!!!!
 
Angkutan umum yg masuk ke Mandoge ini sekarang juga udah banyak, jadi gak sulit lagi law mo jalan2.gak kyak zaman bos awak dulu bro.....
saya kasih tau jga ni jenis angkutan_a, Jurusan Mandoge-Kisaran : ada putra asahan, asahan raya, roda prima, makmur jaya dan merpati tour.
kalau jurusan Mandoge-Siantar : ada sinarta dan Gok, kalau jurusan Mandoge-Medan : Ada KUPJ dan Bayu.Saya juga kalau pulang kampung dari medan ke mandoge ya naik KUPJ.maklum samping loket KUPJ rumah saya...ckckckckck.....

Lanjut Bro...

Sejarah Asahan

Baca Yang Benar ye...
Perjalanan Sultan Aceh "Iskandar Muda" ke Johor dan Malaka tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari sejarah Asahan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Sultan Iskandar Muda beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai yang kemudian dinamakan Asahan. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah "Tanjung" yang merupakan pertemuan antara sungai Asahan dengan sungai Silau, kemudian bertemu dengan Raja Simargolang. Di tempat itu juga Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai "Balai" untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan. Perkembangan daerah ini cukup pesat sebagai pusat pertemuan perdagangan dari Aceh dan Malaka, sekarang ini dikenal dengan "Tanjung Balai".

Dari hasil perkawinan Sultan Iskandan Muda dengan salah seorang putri Raja Simargolang, lahirlah seorang putera yang bernama Abdul Jalil yang menjadi cikal bakal dari kesultanan Asahan. Abdul Jalil dinobatkan menjadi Sultan Asahan I. Pemerintahan Kesultanan Asahan dimulai tahun 1630 yaitu sejak dilantiknya Sultan Asahan yang I s/d XI. Selain itu di daerah Asahan, pemerintahan juga dilaksanakan oleh datuk-datuk di wilayah Batubara dan ada kemungkinan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.

Tanggal 12 September 1865, kesultanan Asahan berhasil dikuasai Belanda. Sejak itu, kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Belanda. Kekuasaan pemerintahan Belanda di Asahan/Tanjung Balai dipimpin oleh seorang Kontroler, yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867, nomor 2 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai dan pembagian wilayah pemerintahan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Onder Afdeling Batubara
2) Onder Afdeling Asahan
3) Onder Afdeling Labuhan Batu

Kerajaan Sultan Asahan dan pemerintahan Datuk-datuk di wilayah Batubara tetap diakui oleh Belanda, namun tidak berkuasa penuh sebagaimana sebelumnya. Wilayah pemerintahan Kesultanan dibagi atas Distrik dan Onder Distrik, yaitu:
1) Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang
2) Distrik Kisaran
3) Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge

Sedangkan wilayah pemerintahan Datuk-datuk di Batubara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur, yaitu:
1) Self Bestuur Indrapura
2) Self Bestuur Lima Puluh
3) Self Bestuur Pesisir
4) Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras)
Lanjut Bro...